Google Reader MP3 Player

Selasa, 10 Agustus 2010

Iwan Fals : Saya Mau Anak Muda Untuk Presiden 2009

Apa kriteria presiden Indonesia di tahun 2009 mendatang? Semua warga negera Indonesia pasti memiliki kriteria sendiri. Secara umum, calon presiden mendatang harus memiliki visi kebangsaan, berpihak pada rakyat, mampu menjawab tantangan jaman, kreatif dan mampu menyediakan lapangan pekerjan dan dikehendaki rakyat. Adakah dari sekian banyak calon yang ada sesuai dengan kriteria tersebut? Kalau bertanya pada masing-masing calon pasti mengaku mereka mampu bertindak dan berbuat seperti itu. Iwan Fals (47) penyanyi dan pencipta lagu memiliki pandangan sendiri untuk calon presiden mendatang. Selain kriteria tersebut di atas, ada stau tambahan syarat, aitu usia harus muda paling tidak sekiatar 35 – 45 tahun. “Semakin muda semakin bagus, kaya di Prancis. Jadi, aku tidak akan melarang siapa-siapa. Hanya, aku mohon dengan sangat buat Ibu Megawati, Pak Amien Rais, Gusdur, Pak

Prabowo, Wiranto, SBY sekalipun yang tidak masuk hitungan itu, coba renungkan lagi. Perlu menyelamatkan orang muda. Cara menyelamatkan orang muda bagaimana? Biar mereka mengatur dirinya sendiri. Bagaimana? Ya udah, kasih mereka kesempatan langsung, melakukan politik praktis. Jadi Eksekutif, Yudikatif, atau Legislatif . Nah para sesepuh ini biar yang mengwasi jalannay pemerintah. Jadi kalau ada esalahan maish punya tempat untuk bertanya,” ungkap pria kelahiran 3 September 1961 ini. Masih menurutnya, mengurus Negara itu seperti menurus rumah tangga. Pekerjaan-pekerjan atau persoalan-persoalan di rumah, untuk orang yang usianya di atas 50 tahun pasti sudah malas. Mereka cenderung menyerahkan kepada anak yang muda. “Kaya gini deh, saya aja umur 47 tahun udah malas nyetir. Kalau anak saya (Galang) masih hidup, pasti dia yang saya suruh nyetir. Adapun dirumah, pekerjaan-pekerjaan benerin genteng, pasti diserahin sama yang muda. Yang tua tinggal ngawasin saja. Dari persoalan yang awam saja deh. Yang setiap hari kita alami. Secara naluri kita menyerahkan kepada yang muda. Kenapa kok di Politik kita tidak bisa seperti itu. Kalau dipimpin sama yang muda akan jauh lebih kreatif. Kita punya sesepuh, kita punya orang tua yang ngawasin dan kita punya anak muda yang ngejalanin,”papar pelantun lagu Bongkar ini.

Kenapa mesti yang muda. Melihat tantangan zaman ke depan lebih berat, maka perlu orang yang masih lincah dan kreatif. “Perkembangan dunia begitu cepat. Apalagi, kalau ngomong globalisasikan, speednya, kekuatannya. Kalau kita Cuma nerima-nerima saja, bisa diinjak-injk negara lain. Kalau anak muda kan tidak. Begitu ada yang menggangu, eh nanti dulu. Kalau umpamanya tadi yang disebutin itu masuk ( Mega, Amien, Wiranto, SBY,dll), bisa jebol kita. Habis kita ga punya apa-apa,” ujar Iwan.

Iwan yakin. Jika anak-anak muda diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini, pasti akan banyak perubahan berarti. “Jadi Ibu Mega, Gusdur, Wiranto, Amien Rais, Prabowo, gak ikutan, Mereka cuma ngawasin yang muda-muda. Gagah benar. Apa sih yang mereka cari? Percaya deh sama yang muda. Yang muda, gunakan kepercayaan itu sebaik-baiknya. Pointnya, kalau bicara benar salah, nabi juga pernah bikin salah. Orang tua juga bikin salah. Tapi, yang muda juga bisa punya prestasi yang hebat. Buktinya sekarang, lomba-lomba kimia, fisika, olimpiade itu masih muda-muda aku ingin yang senior-senior, besar hati. Bisa menerima itu, dan jangan merasa disaingi dan juga tidak perlu lagi ayo kita bertanding, walaupun umur segini masih bisa. Lho ngga, ini bukan urusan itu. Emangnya walrus (Binatang yang hidupnya di pinggir pantai). Kalau walrus, bagi yang muda harus melawan yang tua agar turun dari batu.cukup ada kesadaran. Itulah artinya kemerdekaan. Salah satunya presiden harus muda, umur 35 sampai 45 tahun.soal mengisi kemerdekan, saya sebagai penyanyi ya bernyanyi yang benar, pokoknya bekerja yang benar, sesuai dengan pekerjaan masing-masing, focus dibidang masing-masing,” ungkap Iwan.

Bukan hanya itu, Iwan juga berharap pada para koruptor untuk bertobat “Yang korupsi-korupsi itu, jangan korupsi lagi. Kita tidak punya hak untuk sombong. Harus kasih kesempatan yang muda untuk kerja, setengah tua ngawasin, yang tua jadi sepuh atau guru bangsa. Jadi kita ga kekurangan stok. Ingat tidak kalau dirumah. Orang tua kadang-kadang seperti anak kecil. Orang tua kita sajalah, kalau dia kecewa sedikit saja, waduh marahnya setengah mati. Kebayang ngga kalau tokoh ini seperti itu. Berartikan bawahannya harus kasih laporan yang senang-senang terus, supaya tidak kecewa. Jadi, ini bukan karena saya ikut trend tapi, ini masalah hukum alam. Sekarang, bagi anak-anak yang berumur 35 sampai 45 tahun, yang tadinya dijalan sebagai ujung tombak, ngerahin masa, sekarang saatnya kalian untuk memimpin langsung berhadapan,” papar suami Rosana ini. Masih menurutnya, selain masalah umur, syarat lainnya tidak melanggar hukum,punya niat baik unuk mengelola bangsa ini. Kalau masalah track record kita kan tidak tahu dan pasti partai politik punya mekanismenya. “Jadi, umur 35 sampai 45, jangan jadi lapis keberapa. Langsung masuk ke pertama. Kalau perlu bikin gol. Aku gak percaya kalau yang muda itu selalu bikin salah, dan yang tua itu selalu sempurna. Kalau menempatkan diri pada tempatnya, pasti asyik. Jadi kita harus berani buka ruang selebar-lebarnya buat orang muda. Yang muda harus percaya diri, dan yang tua harus tahu diri. Yang tua beri kesempatan yang muda. Bukan hanya kesempatan, tapi dorong agar yang muda percaya diri. Bukan berarti aku tidak menghormati yang tua. Tapi, justru karena aku menghormati yang tua,’ kata wan bersemangat. ogi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar